Pernyataan TAPOL atas Peristiwa di Paniai dan Nduga, West Papua

20 Jul 2022
TAPOL

TAPOL menyatakan rasa prihatin dan duka mendalam atas sejumlah peristiwa yang terjadi beberapa waktu terakhir di West Papua, yang membuat sejumlah orang meregang nyawa. Pertama, kerusuhan dan tindakan represif aparat di Kantor Bupati Paniai yang membuat satu orang tewas dan dua orang terluka pada Selasa, 5 Juli 2022. Kedua, penembakan dan pembunuhan di luar hukum terhadap setidaknya 11 orang penduduk sipil yang dilakukan kelompok bersenjata di Nduga pada Sabtu, 16 Juli 2022. 

Tindak kekerasan terhadap sipil, apalagi hingga menyebabkan kematian, siapa pun pelakunya, patut kita kecam. Kami mendesak agar dua kejadian tersebut diinvestigasi secara imparsial, independen, tepat, dan menyeluruh, oleh pihak yang berwenang dan kompeten. 

Kejadian tersebut penting ditangani dengan langkah-langkah yang legal dan proporsional, sesuai dengan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Termasuk ketika pelaku ditangkap dan ditahan, ia/mereka harus diadili dalam kerangka peradilan yang adil. Pengalaman di Papua selama ini menunjukkan bahwa operasi keamanan oleh TNI dan Polri dalam merespons insiden penyerangan kelompok bersenjata kerap berdampak pada terjadinya pelanggaran-pelanggaran HAM yang dialami penduduk sipil.

Operasi keamanan atau pengejaran pelaku dengan nuansa balas dendam, tidak akan bisa memutus rantai kekerasan di West Papua, terlebih yang mengakibatkan warga sipil menjadi korban. Pemerintah harus menjamin penyisiran dan pengejaran pelaku oleh aparat keamanan tidak dilakukan secara arbitrer dan sewenang-wenang, sebab hal itu bisa menimbulkan rasa takut di kalangan warga sipil lainnya dan bahkan membuat mereka terpaksa, lagi-lagi, mengungsi.

Kontak: info@tapol.org