Press Release bersama Watch Indonesia dan TAPOL menyambut kunjungan Presiden Jokowi ke Eropa (Jerman, Inggris Raya dan Belanda)
Press Releases
Pada 30 September 2015, Indonesia akan menandai peringatan ke-50 tahun peristiwa pelanggaran masif hak asasi manusia (HAM) 1965, sebuah noda hitam dalam sejarah negeri ini.
Hari ini, 7 organisasi HAM meminta pemerintah Indonesia untuk menyediakan kebenaran, keadilan dan reparasi bagi korban dan keluarganya di Aceh sebagai mandat dari Perjanjian Damai tahun 2005.
Hari ini puluhan demonstran berbaju hitam melakukan aksi di depan Kedutaan Besar Indonesia di London untuk memimpin aksi global menentang isolasi panjang di Papua selama 50 tahun.
Puluhan demonstran hari ini menuntut pembebasan segera terhadap tahanan politik di Papua dalam sebuah demonstrasi damai di luar Kedutaan Besar di Indonesia di London, sambil demonstrasi serupa juga diselenggarakan di Skotlandia, Belanda, Australia, Selandia Baru dan Papua.
Sebuah delegasi pembela hak asasi manusia Papua bertemu minggu ini dengan Kelompok Kerja PBB untuk Penghilangan Paksa Atau Tidak Dengan Sukarela di Jenewa untuk menindaklanjuti kasus Aristotelses Masoka. Sdr Masoka belum terlihat sejak pembunuhan pemimpin Papua Theys Eluay pada tanggal 10 November 2001, untuk siapa ia bekerja sebagai sopir. Pemerintah Indonesia sebelumnya telah gagal untuk menanggapi permintaan dari Kelompok Kerja tersebut untuk informasi tentang kasus ini.