Militer Indonesia dan Kontraterorisme: Bisnis Baru, Cara Lama

Bagi banyak orang Indonesia, militerisasi tampaknya hanya meningkat di West Papua dan Poso. Padahal, pelanggaran wewenang Densus 88 juga berlangsung di Jawa. Dengan memburu terduga teroris, misalnya, tanpa dimintai pertanggungjawaban oleh lembaga-lembaga pemerintah (termasuk Komnas HAM) atau organisasi masyarakat sipil lainnya, yang mungkin takut menghadapi konsekuensi tertentu jika mempertanyakan legalitas operasi-operasi Densus 88. Sama halnya, di Jawa anggota militer terang-terangan menjadi pejabat publik, membuat pernyataan politik, dan para purnawirawan mendapat posisi di pemerintahan dan urusan sipil. Dengan kata lain, operasi TNI-Polri melawan “teroris” di West Papua bukanlah hal yang baru. Namun ini berarti bahwa perlu upaya bersama oleh publik Indonesia dan luar negeri untuk menggugat tanggung jawab mereka dan menghentikan impunitas. Baca selengkapnya