TAPOL mengkampanyekan Hak Asasi Manusia, Perdamaian dan Demokrasi di Indonesia. Kami berkantor di Inggris danbekerja untuk meningkatkan kesadaran terhadap persoalan hak asasi manusia di Indonesia, termasuk di wilayah pertikaian Papua Barat. Didirikan sebagai kampanye akar rumput, TAPOL bekerja sama dengan organisasi-organisasi lokal di Indonesia untuk mengadvokasikan kebenaran dan keadilan serta mendorong masyarakat internasional untuk mengambil tindakan.
TAPOL didirikan pada tahun 1973 oleh Carmel Budiardjo yang pernah menjadi tahanan politik Indonesia pada masa pemerintahan Suharto di tahun 1965. Sebagai seorang yang (oleh Amnesty international) disebut prisoner of conscience, Carmel kemudian dibebaskan dan pulang ke Inggris setelah selama tiga tahun berada ditahanan tanpa proses hukum. Carmel kemudian mendirikan TAPOL (yang adalah singkatan dari Tahanan Politik) untuk mengkampanyekan pembebasan puluhan ribu tahanan politik dari peristiwa kekejaman tahun 1965 di Indonesia, serta mendukung para sanak keluarga dan kerabat dari ratusan ribu yang telah dibunuh. Meskipun sejak saat itu kampanye semakin diperluas, TAPOL tetap terus melakukan advokasi untuk para korban dari salah satu pembantaian terburuk diabad kedua puluh itu, yang keberadaan dan kebenarannya masih tertutup rapat.
Selama 40 tahun terakhir TAPOL secara konsisten mengkampanyekan keadilan di Indonesia, termasuk Aceh, Timor Timur (Timor Leste) dan Papua Barat. Kami telah berbicara atas nama para pembela hak asasi manusia yang terancam, menentang kekerasan militer dan polisi, memantau dan menolak penjualan senjata oleh Inggris kepada Indonesia, dan mengangkat kesadaran terhadap adanya proyek raksasa seperti pertambangan emas dan tembaga Freeport McMoran dan Merauke Integrated Food and Energy Estate (MIFEE) di Papua Barat.
TAPOL mempromosikan demokrasi di Indonesia dengan melakukan pemantauan terhadap proses utama pemilihan umum nasional serta mendukung kampanye-kampanye mengenai kebebasan berekspresi dan pembebasan para tahanan politik. Kami juga mendukung berbagai inisiatif untuk membangun budaya damai melalui diplomasi di tingkat internasional. Layanan penerjemahan berita oleh Tapol telah memainkan peranan penting untuk memastikan bahwa suara dari para jurnalis di Papua Barat yang merupakan wilayah paling terisolasi secara politik di Indonesia, dapat didengar.